Minggu, 22 November 2009

PELAJARAN BERHARGA

*ini sebenarnya tugas membuat cerpen

Seperti malam-malam biasanya, radio kesayanganku masih aktif menungguiku hingga aku terpejam. Hoammff... aku menguap entah untuk yang keberapa kalinya. Kupejamkan mataku dengan paksa agar cepat terlelap. Tapi ternyata hasilnya hampa, aku masih tetap merasa terjaga. Pikiranku masih terfokus pada bayang-bayangnya yang semakin hari terasa semakin mengahantuiku. Perlahan, kubuka lagi mataku dengan suasana hati yang tak menentu. Sepertinya keadaan ini memaksaku untuk menghubunginya .
“kalau memang mau kamu gitu, ya udah! Terserah kamu aja mau gimana” ujarnya
“hmm, udah dulu yah? Aku mau tidur dulu. Ntar subuhkan mau sahur! Daah..”
Akhirnya kami mengakhhiri percakapan kami, setelah menceritakan beberapa hal yang aku rasa. Walaupun dari kata-katanya,se[ertinya dy masih open buat balik dan memperbaiki hubungan kami kayak kemaren. Tapi aku masih ragu, walaupun jauh di dalam lubuk hatiku memang sebenarnya aku masih sangat berharap kita bisa balikan lagi .
Pikiranku mulai terbang, kembali pada hari-hari kemarin sebelum kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan special kami. Hmmf, betapa bodohnya aku yang pernah menyia-nyiakan perhatian dan cintanya yang dulu FULL buat aku, bahkan membuatnya merasa seakan dimanfaatkan dan tak terlalu berarti untukku. Kini semuanya telah berbalik padaku, mungkin ini adalah pelajaran berharga untukku tentang semua kesalahanku, padanya dan pada orang-orang yang pernha kusakiti dan kusia-siakan .
Andai dapat kuulang waktu, ujarku dalam hati. Ketiadaanya telah menanamkan berbagai macam rasa rindu dihatiku. Entahlah, apakah rasa ini harus kusesalkan atau kujaga. Tapi ada satu rasa yang sepertinya sangat aku sadari, bahwa aku benar-benar rindu sosoknya .
Kembali kupejamkan kedua mataku, aku terlalu lelah untuk memikirkannya lagi, untuk berputar-putar dalam masalah yang sama. Mungkin aku terlanjur terjebak dalam sosoknya.
Rasanya aku sudah terlalu lama terjaga, mungkin aku harus belajar TANPANYA. Dia sudah terlalu lama menyita pikiranku. Walaupun mungkin akan sulit dan tak semudah yang kuucapkan .
** yap! Memang sulit dan tak semudah yang kuucapkan. Apa tidak salah kalau aku katakan bahwa aku telah jatuhcinta padanya?

Tidak ada komentar: